I. DASAR TEKNIK SEPEDA MOTOR
A. Komponen Utama Sepeda Motor
Sepeda motor terdiri dari beberapa komponen dasar. Bagaikan kita
manusia, kita terdiri atas beberapa bagian, antara lain bagian rangka,
pencernaan, pengatur siskulasi darah, panca indera dan lain sebagainya.
Maka sepeda motor pun juga seperti itu, ada bagian-bagian yang
membangunnya sehingga ia menjadi sebuah sepeda motor. Secara kelompok
besar maka komponen dasar sepeda motor terbagi atas :
1. Sistem Mesin
2. Sistem Kelistrikan
3. Rangka/Chassis
Masing-masing komponen dasar tersebut terbagi lagi menjadi beberapa
bagian pengelompokkan kearah penggunaan, perawatan dan pemeliharaan yang
lebih khusus
II. MESIN DAN KOMPONEN UTAMA SEPEDA MOTOR
Sepeda motor, seperti juga mobil dan pesawat tenaga lainnya, memerlukan
daya untuk bergerak, melawan hambatan udara, gesekan ban dan
hambatan-hambatan lainnya. Untuk memungkinkan sebuah sepeda motor yang
kita kendarai bergerak dan melaju di jalan raya, roda sepeda motor
tersebut harus mempunyai daya untuk bergerak dan untuk mengendarainya
diperlukan mesin. Mesin merupakan alat untuk membangkitkan tenaga, ia
disebut sebagai penggerak utama. Jadi mesin disini berfungsi merubah
energi panas dari ruang pembakaran ke energi mekanis dalam bentuk tenaga
putar. Tenaga atau daya untuk menggerakkan kendaraan tersebut diperoleh
dari panas hasil pembakaran bahan bakar. Jadi panas yang timbul karena
adanya pembakaran itulah yang dipergunakan untuk menggerakkan kendaraan,
dengan kata lain tekanan gas yang terbakar akan menimbulkan gerakan
putaran pada sumbu engkol dari mesin.
Komponen Utama Pada Mesin Sepeda Motor
Komponen utama pada mesin sepeda motor yaitu :
1. Kepala silinder (cylinder head)
2. Blok silinder mesin (cylinder block)
3. Bak engkol mesin (crankcase)
Jadi, tiga bagian utama tersebut merupakan tulang punggung bagi kendaraan bermotor roda dua.
Pada tahap pertama mempelajari mesin secara teori maupun praktek,
terlebih dahulu diperlukan pengetahuan tentang nama-nama, lokasi dan
fungsi dari komponen-komponennya.
1. Kepala Silinder (Cylinder Head)
Bagian paling atas dari kontruksi mesin sepeda motor adalah kepala
silinder. Kepala silinder berfungsi sebagai penutup lubang silinder pada
blok silinder dan tempat dudukan busi. Kepala silinder bertumpu pada
bagian atas blok silinder. Titik tumpunya disekat dengan gasket (paking)
untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran kompresi, disamping itu agar
permukaan metal kepala silinder dan permukaan bagian atas blok silinder
tidak rusak. Kepala silinder biasanya dibuat dari bahan Aluminium
campuran (Aluminium Alloy), supaya tahan karat juga tahan pada suhu
tinggi serta ringan. Biasanya bagian luar kontruksi kepala silinder
bersirip, ini untuk membantu melepaskan panas pada mesin berpendingin
udara.Gambar di samping merupakan contoh konstruksi kepala silinder motor 4-tak.
2. Blok Silinder Mesin (Cylinder Block)
Silinder liner dan blok silinder merupakan 2 bagian yang melekat satu
sama lain. Daya sebuah motor biasanya dinyatakan oleh besarnya isi
silinder suatu motor. Silinder liner terpasang erat pada blok, dan
bahannya tidak sama. Silinder liner dibuat dari bahan yang tahan
terhadap gesekan dan panas, sedangkan blok dibuat dari besi tuang yang
tahan panas. Pada mulanya, ada yang merancang menjadi satu, sekarang
sudah jarang ada. Sekarang dibuat terpisah berarti silinder liner dapat
diganti bila keausannya sudah berlebihan. Bahannya dibuat dari besi
tuang kelabu. Untuk motor-motor yang ringan seperti pada sepeda motor
bahan ini dicampur dengan alumunium. Bahan blok dipilih agar memenuhi
syarat-syarat pemakaian yaitu : Tahan terhadap suhu yang tinggi, dapat
menghantarkan panas dengan baik, dan tahan terhadap gesekan.
Blok silinder merupakan tempat bergerak piston. Tempat piston berada
tepat di tengah blok silinder. Silinder liner piston ini dilapisi bahan
khusus agar tidak cepat aus akibat gesekan. Meskipun telah mendapat
pelumasan yang mencukupi tetapi keausan lubang silinder tetap tak dapat
dihindari. Karenanya dalam jangka waktu yang lama keausan tersebut pasti
terjadi. Keausan lubang silinder bisa saja terjadi secara tidak merata
sehingga dapat berupa keovalan atau ketirusan. Gambar di samping merupakan contoh blok silinder (4-tak).
Masing-masing kerusakan tersebut harus diketahui untuk menentukan langkah perbaikannya.
Itulah yang mungkin bisa saya berikan kepada anda semuanya tentang sedikit mesin sepeda motor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar